Minggu, 20 Desember 2009

Bagaimana Mencintai Seseorang


Seorang pemuda sedang berusaha mengklarifikasi dan menanyakan kepada sahabatnya yang telah berubah secara mental.
Sahabatnya itu tak lagi memiliki semangat yang berapi-api dalam menjalani hidup dan auranya juga menjadi sayu.
Setelah ditanyakan pertamakali maka sebab-musababnya dapat diketahui oleh pemuda itu.

Sahabatnya telah JATUH CINTA.


"Kau bertemu dia dan setelah itu kau merasa jatuh cinta?"
Sahabatnya mengangguk malu. Ia seperti sedang dihakimi.

Si pemuda malah tersenyum.
"Kau sedang terkena sihir."

"Terkena sihir apa Mas?"

"Kau sedang terkena sihir nafsu syahwatmu. Aku bisa memastikan kau agak berlama-lama berbicara dengan dia. Aku yakin itu."

"Benar."

"Wajar."

"Maksudnya wajar, wajar bagaimana?"

"SETAN TELAH MENGHIASI PEREMPUAN ITU sehingga tampak olehmu pesonanya, keindahannya, auranya, kebaikannya dan lain sebagainya yang membuatmu cenderung kepadanya.
Tahukah kau, saya pun bisa lebih parah darimu.
Bahkan seseorang yang kuat imannya jika berduaan dengan perempuan yang ia tahu perempuan ia berpenyakit sekalipun bisa luntur imannya.
Bahkan bisa melakukan perbuatan nista dengan perempuan itu.
Karena apa?
Karena perempuan itu dirias dan dihiasi oleh setan.
Ditambah nafsu yang ada dalam diri lelaki itu. Maka terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi."

"Jadi apa yang aku rasakan ini nafsu syahwat?"

"Betul. Jujurlah pada dirimu. Kau pasti telah melihat hal yang semestinya tidak kau lihat pada perempuan itu, iya kan?"

Sahabatnya merasa malu mengakuinya.

"Ingat. Seluruh tubuh perempuan yang sudah akil balig itu aurat kecuali muka dan tepak tangannya.
Jika ia perempuan yang cantik, yang kecantikannya itu menarik lawan jenisnya maka mukanya juga jadi aurat yang harus ditutupi.
Artinya tidak boleh dilihat.
Jikalau engkau mencintai wanita karena melihat yang seharusnya ditutupi maka berarti kau ada nafsu dengannya.
Yang bergerak dalam aliran darahmu dan syaraf-syarafmu itu adalah nafsu dan syahwat.
Jika seperti itu, kau tidak jauh berbeda dengan ayam jago yang langsung mengejar ayam betina setelah melihat keelokan ayam betina."


"Terus bagaimana CARA MENCINTAI LAWAN JENIS YANG BENAR ?"


"Mencintai dengan timbangan FITHRAH dan BASHIRAH.
Mencintai dengan kesucian dan mata hati. Fithrah dan bashirah yang jadi timbangannya.
Yaitu, jika kau mencintai wanita bukan karena tertipu oleh kecantikan paras wajahnya dan keelokan bentuk tubuhnya.

Bukan karena tersihir oleh matanya yang berkilat-kilat indah seperti bintang kejora.
Bukan pula terpikat karena bibirnya yang ranum segar seperti mawar merekah.
Juga bukan karena keindahan suaranya yang susah dilupakan.
Bukan karena hartanya yang melimpah ruah.
Bukan karena kehormatannya, yang kau akan jadi ikut terhormat karena menikahinya.

Jika bukan karena itu semua kau mencintainya.
Tapi kau mencintai dengan memakai timbangan fitrahmu, dan matabatinmu.
Kau mencintai dia karena merasakan KESUCIAN JIWANYA DAN AGAMANYA,
dan mata batinmu condong karena KECANTIKAN AKHLAK DAN WATAKNYA.
Hatimu terpikat karena harumnya kalimat-kalimat yang keluar dari lidahnya.

SAAT ITU KAU TELAH MENCINTAI LAWAN JENIS DENGAN BENAR."

(Inspirated by Novel "Mahkota Cinta" karya Habiburrahman El Shirazy)

NB: ini postingan temen yg ada di facebook, tp aku lupa orgnya yg mana :) krn bagus ijin copas, biar bagi2 ilmu buat jd pelajaran... berkaahhh!!!

Read More......

Rabu, 16 Desember 2009

Z.A.L.I.M

Ternyata spt ini rasanya dizalimi. Aku bahkan tak mengharap apa2 dari mereka. Jalan terbaik saat ini adalah diam, melupakan semuanya walaupun sakit tak terperih. Terbesit dalam pikiran mendoakan yang tidak-tidak, mencelakakannya. Disaat sebuah kebenaran sdh tak berarti apa2, lalu dmn keadilan itu berada ?


Bahkan uang Rp200 pun bisa menjadi masalah besar kelak di hari akhir nanti jika orang tersebut tak ikhlas. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menyatakan bahwa ada tiga jenis doa yang pasti akan dikabulkan Allah SWT (mustajaabaat ), yaitu doa orang yang sedang berpuasa, doa orang yang sedang melakukan perjalanan dalam kebaikan (musafir), dan doa orang yang dizalimi. Yah, itulah yang ada dalam pikiran ku skrg. Jika aku org jahat, aku bisa saja menyebarkan aib2nya ke orang lain. Tapi aku memilih diam, menutup rapat aib saudara2 seiman ku tanpa orang lain yang tahu.

Disaat seperti ini cukuplah Allah Menjadi Pelindung ku dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung.
Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakallah kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yang terjadi itu baik baginya, dan ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabbnya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.

Syahdan, ketika nabi Ibrahim dilemparkan kedalam kobaran api, ia mengucapkan ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil’ , maka Allahpun menjadikan api yang panas itu dingin seketika. Dan ibrahim pun tidak terbakar. Demikian halnya yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya. Tatkala mendapat ancaman dari pasukan kafir dan penyembah berhala, mereka juga mengucapkan, ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil’

"Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar dari) Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah mempunyai karunia yang besar" (QS. Ali-Imran: 173-174)

Manusia tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan mencegah setiap malapetaka dengan kekuatannya sendiri. Sebab, manusia adalah makhluk yang paling lemah. Mereka akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila bertawakkal kepada Rabbnya, percaya sepenuhnya kepada pelindungnya, dan menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena, jika tidak demikian, jalan keluar mana lagi yang akan ditempuh manusia yang lemah dan tak berdaya ini saat menghadapi ujian dan coabaan?

"Dan, hanya kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar beriman" (QS. Al-Maidah: 23)

Wahai orang yang ingin menyadarkan dirinya, bertawakallah kepada Yang Maha Kuat dan Maha Kaya yang kekuatan amat besar ada pada-Nya. Itu bila anda mau keluar dari kesusahan dan selamat dari bencana. Jadikanlah ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil’ syiar dan semboyan yang selalu menyelimuti langkah hidup anda. Jika harta anda sedikit, hutang anda banyak, sumber penghidupan anda kering, dan mata pencaharian anda terhenti, mengadulah kepada Rabbmu seraya mengucapkan ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil’

Jika anda takut kepada seorang musuh, cemas terhadap perlakuan orang zalim, atau khawatir dengan suatu bencana, maka ucapkanlah dengan tulus kalimat ini ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil’

"Dan cukuplah Rabb-mu menjadi pemberi petunjuk dan penolong" (QS. Al-Furqan: 31)

sebagian sumber dari http://istiqom4h.wordpress.com

Read More......